Navigation


RSS : Articles / Comments


Search

Sorry, aku masih belum paham Arti Kemerdekaan!

10:00 PM, Posted by Ridlo Prabowo, No Comment

Selasa 17 Agustus 2010, mendatang kembali bangsa ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-65. Enam puluh lima tahun Indonesia merdeka, tapi rakyatnya masih berada dalam penjajahan segelintir orang yang mengatas namakan "rakyat".  Rakyat negeri ini, masih bergelimang dalam kemiskinan dan penderitaan yang teramat menyakitkan dan sangat mengherankan untuk dikaji.  Berapa puluh ribu bayi-bayi di negeri ini mengalami busung lapar, berapa puluh ribu para pejuang yang dulu mandi darah demi kemerdekaan masih berlindung dalam gubuk-gubuk yang kumuh. Berapa juta petani yang terus harus berteriak karena mahalnya harga pupuk dan ketidakberdayaan karena nasibnya sangat tergantung pada tengkulak atau rentenir. Lihat pula guru-guru yang masih harus menjadi tukang ojeg demi memenuhi kebutuhan hidup anak isterinya. Buruh pabrik atau kuli yang harus mandi keringan dengan kulit yang semakin hitam legam terbakar matahari masih menjerit karena beban hidup yang semakin berat!
Enam puluh lima tahun Indonesia merdeka, apa yang sudah didapatkan oleh rakyat negeri ini? Kemelaratan, kesengsaraan, ancaman, doktrinasi, penipuan, live service atau jargon-jargon yang mengatas namakan rakyat, tapi kosong dalam kenyataan.
Tidak bisa dipungkiri, memang kita lihat ratusan atau bahkan ribuan gedung yang menjulang, apartemen mewah, kondominium, rumah KPR, jembatan, jalan tol semuanya telah menjadi lambang keberhasil dari kemerdekaan. Tapi benarkah hal itu yang dikehendaki oleh rakyat? Jawabannya adalah bisa ya dan bisa tidak.
Bagi mereka yang terbiasa mengejar materi dan kepuasan dan kekayaan duniawi semata maka Indonesia ini sudah merdeka. Merdeka dalam arti yang semu. Lihatlah betapa naif dan butanya mata hati para anggota dewan negeri ini ketika mereka memaksa untuk berkunjung ke luar negeri. Sementara rakyat negeri ini mejerit kekurangan minyak atau busung lapar yang mewabah di seantero negeri. Ketika bencana meradang di mana-mana.... Namun dengan alasan untuk kepentingan negeri ini juga, mereka tetap berangkat... Lalu apa yang sudah mereka dapat? Adakah mereka bercerita perihal hasil kunjungan mereka yang katanya untuk studi banding? Tidak! Bahkan, yang muncul adalah gambar-gambar anggota dewan yang mulya yang sedang berbelanja barang mewah!
Bila kita menyadari dan merenungi apa arti sesungguhnya dari KEMERDEKAAN maka, kita sesungguhnya belum merdeka. Kita masih menjadi BUDAK dari segelintir orang yang dipenuhi oleh hawa nafsu untuk menguasai negeri ini demi kepentingan pribadi. Lihatlah KORUPSI, KOLUSI, dan NEPOTISME tetap menjadi hantu yang telah mengakar dan menyebar di seantero negeri tanpa bisa ada yang bisa memberantasnya. Dengan leluasa para koruptor terus merajah dan mencuri keping demi keping emas batangan serta uang rakyat negeri ini.
Haruskah, negeri ini tetap tenggelam dalam perbudakan di alam KEMERDEKAAN yang sudah berusia 65 tahun ini? Haruskah kita terus diperbudak oleh manusia-manusia yang hanya melihat sesuat bagus di atas kertas? Haruskah kita terus berdiam diri?
Kemerdekaan di negeri ini sepertinya, hanya dirasakan oleh rakyat dalam bentuk iring-iringan karnaval serta panjat pinang atau berbagai perlombaan untuk melupak sejenak beban kehidupan. Minimal rakyat negeri ini bisa tersenyum bersama satu tahun sekali ketika mereka memperingati ulang tahun negerinya kemerdekaan negerinya.  Namun sesungguhnya mereka mungkin tidak menyadari bahwa negeri ini sebenarnya masih dijajah oleh KKN yang mungkin tidak lama lagi akan menghancurkan negerinya sendiri....!
Kemerdekaan sesungguhnya adalah bila kita sudah bisa merasakan adil makmur secara merata ke seluruh negeri. Adil dalam arti kata merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tanpa membedakan ras, suku, agama atau budaya. Makmur dalam arti kita sudah bisa hidup dalam kesejahteraan secara materi dan non materi.  Adil dan makmur dalam arti kita bisa sejahtera secara moral dan bisa memandang diri dan orang lain sama seperti kita memandang diri kita sendiri!

No Comment