Navigation


RSS : Articles / Comments


Search

Anak Muda Dilarang Bugil di Depan Kamera

9:28 AM, Posted by Ridlo Prabowo, No Comment

Kasus penyebaran video porno mirip artis papan atas tengah banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Kasus ini bahkan sampai menarik perhatian pemerintah dan kalangan penegak hukum.  Sementara di masyarakat luas, para orang tua khawatir jika anak-anak mereka yang masih di bawah umur ikut mengakses konten yang tidak pantas dikonsumsi itu.
Media pun dituding terlalu membombardir pemberitaan terkait kasus ini, sehingga malah membangkitkan keingintahuan publik akan video yang beredar. Pemberitaan yang terlalu sering malah dinilai sebagai bentuk penyebarluasan informasi keberadaan video tersebut, karena banyak orang yang semula tidak tahu akhirnya menjadi tahu setelah melihat beritanya.
Menanggapi peredaran video porno mirip artis ini, pengguna internet harus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan. Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak mengakses dan menyebarkan konten-konten negatif. Selanjutnya pengguna internet, terlebih bagi anak-anak dan remaja, perlu bimbingan dan pengawasan dari orang tua dan keluarga, serta dukungan teknologi penyaring konten negatif.
Berikut adalah tips-tips mencegah akses ke konten negatif yang bisa diterapkan oleh pengguna internet, baik dari kalangan umum maupun bagi para orang tua yang anak-anaknya sudah mulai mengakses internet:
1.  Sikap mental yang positif adalah modal utama yang diperlukan dalam hal ini, karena akan menjauhkan kita dari keinginan mengakses konten porno.
2. Hati-hati dan waspadai link atau pesan yang mencurigakan, agar tidak terjebak mengakses konten porno yang bermunculan bahkan di saat kita tidak menginginkannya.
3. Gunakan selalu mesin pencari dalam mencari alamat situs yang diinginkan dengan mengaktifkan semacam “Safe Search” (atau “Telusur Aman”) ketika menggunakan Google misalnya.
4. Jangan terpancing membuka attachment dari  e-mail sampah (spam). Selain rawan virus e-mail semacam itu juga banyak dipakai untuk menyebarkan konten negatif.
5. Hindari situs yang berisi konten-konten ilegal/bajakan, karena biasanya situs seperti itu memajang banner porno yang memancing keinginan Anda untuk mengkliknya.
6. Download dan install program penyaring konten porno. Anda bisa mencarinya dengan bantuan mesin pencari, gunakan kata kunci “porn blocking software” atau “pornography filter software”, lalu pilih aplikasi yang dirasa paling cocok untuk komputer Anda.
6. Lakukan filtering di router internet anda. Beberapa router ada yang memfilter situs berdasarkan rating, ada juga yang berdasarkan kata kunci atau keduanya.
7. Bersihkan konten porno dari komputer (jika ditemukan). Pastikan tidak ada konten porno yang tertinggal di folder atau file, Recycle Bin, Bookmarks dan History pada browser yang mengarah pada situs-situs porno

Tips Bagi Orang Tua / Guru :
1. Mulailah memberi pengertian kepada anak/murid tentang fenomena penyebaran konten porno di dunia maya. Jalin komunikasi awal yang baik dan nyaman dengan anak/murid.
2. Jika anak/murid kedapatan memiliki atau saling berkirim konten porno via ponselnya, segera suruh mereka hentikan hal itu. Jelaskan kepada mereka bahwa memiliki atau menyebarkan konten seksual merupakan pelanggaran hukum dan berisiko buruk.
3. Usahakan tidak membelikan ponsel yang canggih atau multimedia kepada anak. Semakin canggih ponselnya, lalu lintas konten-konten negatif pun akan semakin mudah.
4. Orang tua dan guru juga harus tetap mengikuti perkembangan teknologi. Kenali situs sosial dan software/aplikasi jejaring sosial apa yang tengah digandrungi dan banyak diinstal di komputer atau ponsel murid/anak dan pelajari ancaman-ancamannya.
5. Lakukan razia isi ponsel secara berkala. Razia berhak dan bisa dilakukan oleh pihak sekolah dari kelas ke kelas, atau dengan melarang ponsel masuk ke dalam kelas dan mengumpulkan/menitipkannya di ruang tertentu agar mudah diperiksa secara acak. Razia juga berhak dan bisa dilakukan oleh orang tua ketika di rumah, apalagi jika memang ponsel dan biaya pulsa anak masih ditanggung oleh orangtua.
6. Beri tahu anak untuk melapor pada orang tua saat mereka mendapat kiriman foto/kalimat porno, beri tahu mereka untuk langsung menghapusnya dan tidak menyebarkannya ke orang lain meskipun ke teman-teman dekat sekalipun. Mungkin pada awalnya mereka melakukan itu karena iseng, tapi ulah iseng-isengnya itu bisa menjadi senjata makan tuan suatu saat nanti. Seperti tertangkap saat razia di sekolah atau lainnya.
7. Tanam kebiasaan pada anak agar mereka tidak segan berkomunikasi dengan orang tua atau sosok yang lebih dewasa mengenai konten porno yang marak beredar. Beri arahan yang benar saat anak bertanya soal isu atau pemberitaan terkait konten porno yang banyak beredar.
8. Jika anak mendapat konten porno dari teman atau orang yang dikenal, ajarkan anak untuk membantu “menyelamatkan” temannya tersebut dengan memberi pengertian bahwa  perbuatan mereka itu berbahaya dan melanggar hukum.
9. Jika aksi nakal dari temannya berlangsung terus-menerus, beritahu anak untuk melapor pada orang tua. Ada baiknya jika orang tua atau guru bicara langsung dengan orang tua anak tersebut.

(dikompilasi dari artikel Internet Sehat dan berbagai sumber)

No Comment